Selasa, 11 Oktober 2016

Wawancara

A. Pengertian Wawancara
Wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan data atau memperoleh informasi dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber.

B. Tujuan wawancara
Adapun tujuan wawancara adalah sebagai berikut:
  1. bahan informasi, misalnya berkaitan dengan masalah sosial,politik,ekonomi,dll
  2. bahan opini, misalnya pendapat dan tamggapan narasumber terhadap suatu masalah.
  3. bahan cerita, misalnya untuk mendukung penulisan karya sastra.
  4. bahan biografi, misalnya riwayat hidup tokoh yang akan ditulis. 
 C. Jenis-Jenis Wawancara
  a. Wawancara berdasarkan pelaksanaannya dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:
  1. wawancara terstruktur,yaitu wawancara yang dilaksanakan secara terencana dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disiapkan.
  2. wawancara tidak terstruktur,yaitu wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan.  

b. Wawancara memiliki 7 jenis,yaitu:
  1. wawancara bebas, yaitu wawancara yang susunan pertanyaannya tidak ditentukan lebih dulu dan pembicaraannya tergantung kapada suasana pembicara.
  2. wawancara terpimpin, yaitu wawancara dengan memakai daftar pertanyaan yang sudah disiapkan terlebih sebelumnya.
  3. wawancara individual, yaitu wawncara yang dilakukan seseorang dengan responden tunggal.
  4. wawancara kelompok, yaitu wawancara yang dilakukan terhadap sekelompok orang dalam waktu bersamaan.
  5. wawancara konferensi, yaitu wawancara antara seorang pewawancara dengan sejumlah responden atau sejumlah pewawancara dengan seorang responden.
  6. wawancara terbuka, yaitu wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas jawabannya.
  7. wawancara tertutup, yaitu wawancara berdasarkan pertanyaan yang terbatas jawabannya.

D. Tahap-tahap wawancara, yaitu:
  1. menentukan topik wawancara
  2. menentukan narasumber yand disesuaikan dengan topik wawancara.
  3. mengetahui identitas narasumber secara umum
  4. menghubungi atau mengkonfirmasi narasumber yang akan diwawancarai
  5. membuat garis besar atau daftar pertanyaan
  6. mempelajari masalah yang berkaitan dengan topik wawancara
  7. mempersiapkan alat Bantu untuk mencatat hasil wawancara
ketika wawancara dengan narasumber,ada beberapa hal yang perlu diperhatikan (etika/sopan santun), yaitu sebagai berikut:
  1. datang tepat waktu sesuai dengan perjanjian
  2. bersikap sopan santun,wajar dan ramah
  3. dahulukan pertanyaan yang ringan dan sederhana
  4. bertanya dengan kalimat yang jelas dan singkat sesuai dengan topik wawancara
  5. hindari pertanyaan yang bersifat pribadi
  6. mencatat hal-hal yang penting hasil wawancara dan menyimpulkannya sendiri
  7. jangan menyela apabila narasumber sedang berbicara
  8. selesai wawncara ucapkan terima kasih. 

Sumber : Dwifajar'S Blog

Minggu, 02 Oktober 2016

Menulis Laporan Hasil Percobaan

LAPORAN HASIL PERCOBAAN



Laporan hasil percobaan adalah laporan yang ditulis berdasarkan hasil percobaan.   

Adapun sistematika laporan adalah (1) judul percobaan, (2) tujuan percobaan, (3) Kajian teori, (4) Alat dan bahan, (5) Prosedur kerja, (6) hasil pengamatan, (7) pembahasan (8) kesimpulan dan saran, dan (9) daftar pustaka. 

Berikut  penjelasan  mengenai  tiap sub dari substansi  laporan;

1) Judul percobaan; tuliskan judul dari percobaan yang dilakukan. 
    Diawali dengan huruf  besar tiap awal kata, dengan letak ditengah baris .

2) Tujuan percobaan; tuliskan tujuan percobaan yang dilakukan . 
     Ada berapa  tujuannya, semua ditulis.

3) Kajian teori; tuliskan landasan teori  yang mendasari percobaan yang dilakukan, 
    dengan mencari pada sumber belajar atau buku-bukupelajaran atau diakases di internet.  

4) Alat dan bahan; tuliskan alat-alat yang memang benar digunakan pada saat 
     percobaan. Bahan  yang memang benar digunakan ditulis  dituliskan  sesuai dengan 
     apa yang digunakan saat percobaan.
5) Prosedur/ cara kerja; Sampaikan cara kerja dengan kalimat aktif, bukan kalimat suruh.

6) Hasil pengamatan; tuliskan hasil pengamatan sesuai dengan apa yang didapatkan saat percobaan. Data dapat ditulis secara deskriptif atau dalam bentuk  tabel  hasil pengamatan.

7) pembahasan; hasil pengamatan dibahas secara deskriptif atau perhitungan ( jika ada),

8) Kesimpulan dan saran; tuliskan kesimpulan dengan ringkas sesuai dengan  tujuan percobaan. Apa yang ingin dicapai  saat percobaan, itulah tulis  kesimpulannya.

9) Daftar pustaka; tuliskan pustaka(buku)  yang telah kamu baca sebagai sumber bacaan atau belajar. Penulisan daftar pustaka  mengikuti pedoman  yang telah diberikan. 

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menulis sebuah laporan hasil pengamatan adalah sebagai berikut : 

  1. Membuat judul laporan yang benar sesuai dengan pengamatan yang dilakukan. 
  2. Menyusun kalimat pembukaan. 
  3. Menyusun isi laporan yang berisi gagasan-gagasan pokok dan saran yang disertai alasan terhadap laporan hasil pengamatan. 
  4. Menulis kalimat penutup.
 Contoh Penulisan laporan hasil Percobaan

 Judul Percobaan      :   Panas Matahari


2     Tujuan                       :   Menjelaskan matahari sebagai sumber panas.



3     Alat dan Bahan        :          
1.    2 buah tempat air yang sama ukurannya (panic, baskom, atau ember). 
2.    Termometer plastik transparan. 
3.    Stopwatch.
4.    Luksmeter.


4    Teori Dasar                :  


Perpindahan panas dapat dari satu tempat ke tempat lain melalui 3 cara yaitu : konduksi, konveksi dan radiasi. Contoh bentuk perpindahan panas secara radiasi adalah perpindahan panas dari matahari ke bumi dengan melewati gelomvbang hampa. Dalam proses radiasi, energy yang dibawa adalah gelombang elektromagnetik. Jadi panas dapat merambat dengan cara memancar/radiasi. Pada peristiwa radiasi, panas yang memancar tanpa zat antara atau menembus zat antara. Besar kecilnya panas suatu benda tergantung pada suhu benda. Makin tinggi suhu benda makin besar pula radiasi panas yang dikeluarkan. Makin panas air maka rambatannya makin tinggi.


5    Cara Kerja                :
1.    Isilah kedua tempat air dengan air dingin yang sama banyaknya. 
2.    Ukur dengan thermometer suhu dingin air (Ti) tersebut, catatlah dalam lembar pengamatan 
3.    Tempatkan kedua tempat air tersebut di bawah langsung sinar matahari.
4.    Tempatkan lempeng plstik transparan di atas salahsatu tempat air dengan jarak sekitar 10 cm 
       dari permukaan air dalam tempat air. Susunlah alatdan bahan percobaan seperti gambar di bawah ini. 
5.    Atur agar kedua tempat air tersebut selalu menghadap matahari.
6.    Amati temperature air pada kedua tempat air tersebut (To) setiap 30 menit, selama 10 kali pengukura
7.    Bila ada luks meter, amati dan ukurlahkuat penerangan cahaya matahari tempat di atas permukaan 
       air setiap 30 menit. Catatlah dalam lembar pengamatan!


6    Data Pengamatan      :          

Hasil pengamatan Panas Matahari



No.
Waktu
Keadaan Air
Keterangan
(A)Tanpa Lempeng
(B)Dengan Lempeng
1
10 menit
Masih dingin
Masih dingin
Air masih tetap tidak berkurang
2
25 menit
Hangat
Hangat
Air masih tetap tidak berkurang
3
40 menit
Air mulai panas
Hangat
Air berkurang di
percobaan A
4
45 menit
Air menjadi panas
Mulai panas
Air keduanya juga berkurang
5
60 menit
Sangat panas
Panas
Air berkurang/menguap





7    Pembahasan :


Dari hasil pengamatan bahwa air yang tanpa lempeng terasa panasnya lebih cepat karena tingkat radiasi sinar matahari langsung tanpa penghalang. Berbeda dengan yang menggunakan lempeng plastik, tingkat panasnya air sangat lambat dikarenakan adanya penghalang (lempeng plastik).


8    Kesimpulan    :


Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa panas matahari dapat langsung memancar dan menembus zat antara dan kemudian besar kecilnya radiasi panas suatu benda bergantung pada suhu benda.

 Daftar Pustaka
 Darmodjo & Kaligis. 2004. Ilmu Alamiah Dasar.Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta.