Selasa, 11 Oktober 2016

Wawancara

A. Pengertian Wawancara
Wawancara adalah suatu cara untuk mengumpulkan data atau memperoleh informasi dengan mengajukan pertanyaan langsung kepada narasumber.

B. Tujuan wawancara
Adapun tujuan wawancara adalah sebagai berikut:
  1. bahan informasi, misalnya berkaitan dengan masalah sosial,politik,ekonomi,dll
  2. bahan opini, misalnya pendapat dan tamggapan narasumber terhadap suatu masalah.
  3. bahan cerita, misalnya untuk mendukung penulisan karya sastra.
  4. bahan biografi, misalnya riwayat hidup tokoh yang akan ditulis. 
 C. Jenis-Jenis Wawancara
  a. Wawancara berdasarkan pelaksanaannya dapat dibedakan menjadi sebagai berikut:
  1. wawancara terstruktur,yaitu wawancara yang dilaksanakan secara terencana dengan berpedoman pada daftar pertanyaan yang telah disiapkan.
  2. wawancara tidak terstruktur,yaitu wawancara yang tidak berpedoman pada daftar pertanyaan.  

b. Wawancara memiliki 7 jenis,yaitu:
  1. wawancara bebas, yaitu wawancara yang susunan pertanyaannya tidak ditentukan lebih dulu dan pembicaraannya tergantung kapada suasana pembicara.
  2. wawancara terpimpin, yaitu wawancara dengan memakai daftar pertanyaan yang sudah disiapkan terlebih sebelumnya.
  3. wawancara individual, yaitu wawncara yang dilakukan seseorang dengan responden tunggal.
  4. wawancara kelompok, yaitu wawancara yang dilakukan terhadap sekelompok orang dalam waktu bersamaan.
  5. wawancara konferensi, yaitu wawancara antara seorang pewawancara dengan sejumlah responden atau sejumlah pewawancara dengan seorang responden.
  6. wawancara terbuka, yaitu wawancara yang berdasarkan pertanyaan yang tidak terbatas jawabannya.
  7. wawancara tertutup, yaitu wawancara berdasarkan pertanyaan yang terbatas jawabannya.

D. Tahap-tahap wawancara, yaitu:
  1. menentukan topik wawancara
  2. menentukan narasumber yand disesuaikan dengan topik wawancara.
  3. mengetahui identitas narasumber secara umum
  4. menghubungi atau mengkonfirmasi narasumber yang akan diwawancarai
  5. membuat garis besar atau daftar pertanyaan
  6. mempelajari masalah yang berkaitan dengan topik wawancara
  7. mempersiapkan alat Bantu untuk mencatat hasil wawancara
ketika wawancara dengan narasumber,ada beberapa hal yang perlu diperhatikan (etika/sopan santun), yaitu sebagai berikut:
  1. datang tepat waktu sesuai dengan perjanjian
  2. bersikap sopan santun,wajar dan ramah
  3. dahulukan pertanyaan yang ringan dan sederhana
  4. bertanya dengan kalimat yang jelas dan singkat sesuai dengan topik wawancara
  5. hindari pertanyaan yang bersifat pribadi
  6. mencatat hal-hal yang penting hasil wawancara dan menyimpulkannya sendiri
  7. jangan menyela apabila narasumber sedang berbicara
  8. selesai wawncara ucapkan terima kasih. 

Sumber : Dwifajar'S Blog

Minggu, 02 Oktober 2016

Menulis Laporan Hasil Percobaan

LAPORAN HASIL PERCOBAAN



Laporan hasil percobaan adalah laporan yang ditulis berdasarkan hasil percobaan.   

Adapun sistematika laporan adalah (1) judul percobaan, (2) tujuan percobaan, (3) Kajian teori, (4) Alat dan bahan, (5) Prosedur kerja, (6) hasil pengamatan, (7) pembahasan (8) kesimpulan dan saran, dan (9) daftar pustaka. 

Berikut  penjelasan  mengenai  tiap sub dari substansi  laporan;

1) Judul percobaan; tuliskan judul dari percobaan yang dilakukan. 
    Diawali dengan huruf  besar tiap awal kata, dengan letak ditengah baris .

2) Tujuan percobaan; tuliskan tujuan percobaan yang dilakukan . 
     Ada berapa  tujuannya, semua ditulis.

3) Kajian teori; tuliskan landasan teori  yang mendasari percobaan yang dilakukan, 
    dengan mencari pada sumber belajar atau buku-bukupelajaran atau diakases di internet.  

4) Alat dan bahan; tuliskan alat-alat yang memang benar digunakan pada saat 
     percobaan. Bahan  yang memang benar digunakan ditulis  dituliskan  sesuai dengan 
     apa yang digunakan saat percobaan.
5) Prosedur/ cara kerja; Sampaikan cara kerja dengan kalimat aktif, bukan kalimat suruh.

6) Hasil pengamatan; tuliskan hasil pengamatan sesuai dengan apa yang didapatkan saat percobaan. Data dapat ditulis secara deskriptif atau dalam bentuk  tabel  hasil pengamatan.

7) pembahasan; hasil pengamatan dibahas secara deskriptif atau perhitungan ( jika ada),

8) Kesimpulan dan saran; tuliskan kesimpulan dengan ringkas sesuai dengan  tujuan percobaan. Apa yang ingin dicapai  saat percobaan, itulah tulis  kesimpulannya.

9) Daftar pustaka; tuliskan pustaka(buku)  yang telah kamu baca sebagai sumber bacaan atau belajar. Penulisan daftar pustaka  mengikuti pedoman  yang telah diberikan. 

Langkah-langkah yang harus diperhatikan dalam menulis sebuah laporan hasil pengamatan adalah sebagai berikut : 

  1. Membuat judul laporan yang benar sesuai dengan pengamatan yang dilakukan. 
  2. Menyusun kalimat pembukaan. 
  3. Menyusun isi laporan yang berisi gagasan-gagasan pokok dan saran yang disertai alasan terhadap laporan hasil pengamatan. 
  4. Menulis kalimat penutup.
 Contoh Penulisan laporan hasil Percobaan

 Judul Percobaan      :   Panas Matahari


2     Tujuan                       :   Menjelaskan matahari sebagai sumber panas.



3     Alat dan Bahan        :          
1.    2 buah tempat air yang sama ukurannya (panic, baskom, atau ember). 
2.    Termometer plastik transparan. 
3.    Stopwatch.
4.    Luksmeter.


4    Teori Dasar                :  


Perpindahan panas dapat dari satu tempat ke tempat lain melalui 3 cara yaitu : konduksi, konveksi dan radiasi. Contoh bentuk perpindahan panas secara radiasi adalah perpindahan panas dari matahari ke bumi dengan melewati gelomvbang hampa. Dalam proses radiasi, energy yang dibawa adalah gelombang elektromagnetik. Jadi panas dapat merambat dengan cara memancar/radiasi. Pada peristiwa radiasi, panas yang memancar tanpa zat antara atau menembus zat antara. Besar kecilnya panas suatu benda tergantung pada suhu benda. Makin tinggi suhu benda makin besar pula radiasi panas yang dikeluarkan. Makin panas air maka rambatannya makin tinggi.


5    Cara Kerja                :
1.    Isilah kedua tempat air dengan air dingin yang sama banyaknya. 
2.    Ukur dengan thermometer suhu dingin air (Ti) tersebut, catatlah dalam lembar pengamatan 
3.    Tempatkan kedua tempat air tersebut di bawah langsung sinar matahari.
4.    Tempatkan lempeng plstik transparan di atas salahsatu tempat air dengan jarak sekitar 10 cm 
       dari permukaan air dalam tempat air. Susunlah alatdan bahan percobaan seperti gambar di bawah ini. 
5.    Atur agar kedua tempat air tersebut selalu menghadap matahari.
6.    Amati temperature air pada kedua tempat air tersebut (To) setiap 30 menit, selama 10 kali pengukura
7.    Bila ada luks meter, amati dan ukurlahkuat penerangan cahaya matahari tempat di atas permukaan 
       air setiap 30 menit. Catatlah dalam lembar pengamatan!


6    Data Pengamatan      :          

Hasil pengamatan Panas Matahari



No.
Waktu
Keadaan Air
Keterangan
(A)Tanpa Lempeng
(B)Dengan Lempeng
1
10 menit
Masih dingin
Masih dingin
Air masih tetap tidak berkurang
2
25 menit
Hangat
Hangat
Air masih tetap tidak berkurang
3
40 menit
Air mulai panas
Hangat
Air berkurang di
percobaan A
4
45 menit
Air menjadi panas
Mulai panas
Air keduanya juga berkurang
5
60 menit
Sangat panas
Panas
Air berkurang/menguap





7    Pembahasan :


Dari hasil pengamatan bahwa air yang tanpa lempeng terasa panasnya lebih cepat karena tingkat radiasi sinar matahari langsung tanpa penghalang. Berbeda dengan yang menggunakan lempeng plastik, tingkat panasnya air sangat lambat dikarenakan adanya penghalang (lempeng plastik).


8    Kesimpulan    :


Dari hasil percobaan dapat disimpulkan bahwa panas matahari dapat langsung memancar dan menembus zat antara dan kemudian besar kecilnya radiasi panas suatu benda bergantung pada suhu benda.

 Daftar Pustaka
 Darmodjo & Kaligis. 2004. Ilmu Alamiah Dasar.Pusat Penerbitan Universitas Terbuka. Jakarta.

Senin, 12 September 2016

Latihan Soal Menyimpulkan Isi paragraf

1.  Penguasaan  yang  mendalam  mengenai  bahasa merupakan  tolok  ukur  keberhasilan     seorang  wartawan.  Kemahiran  berbahasa  wartawan  akan memudahkannya memanipulasi bahasa sesuai dengan tujuan yang ingin dicapainya. Pilihan kata yang tepat dapat membangkitkan emosi pembaca. Sebaliknya, pilihan kata yang ceroboh dapat menimbulkan reaksi yang tidak diharapkan.

Kesimpulan isi paragraf di atas adalah... .


2. Perlu dilakukan bimbingan bagi anak-anak untuk menggunakan internet secara sehat. Ini dimaksudkan agar anak-anak tidak tergiur dengan janji-janji manis teman-temannya di jejaring sosial. Penggunaan internet sehat juga dimaksudkan agar tidak terjadi kasus negatif bagi anak-anak. Kasus negatif terjadi karena lemahnya pengetahuan akan penggunaan internet secara sehat. Sebaiknya, sekolah bisa menambahkan ekstrakurikuler mengenai cara penggunaan teknologi secara sehat agar mereka memiliki pengetahuan dan bukan larangan.


Kesimpulan isi paragraf di atas adalah... .
 
3.  Manfaat atau fungsi hutan bagi kehidupan manusia secara langsung maupun tidak langsung sangat banyak dan beragam. Hutan sebagai sumber kayu dan hasil hutan lainnya memberikan manfaat ekonomi. Secara tidak langsung hutan akan memberikan pengaruh pada kehidupan di hilirnya. Selain itu, hutan juga mempunyai fungsi perlindungan terhadap air.
 
Kesimpulan isi paragraf di atas adalah... .
 
 
4. Tahu yang sering dikonsumsi mengandung formalin. Formalin dalam tahu 0,0005% kira-kira hanya satu tetes. Walau setetes, formalin tetap berbahaya bagi kesehatan. Selain terdapat dalam tahu, formalin juga dijumpai pada bakso. Makanan lain yang mengandung formalin antara lain mie basah dan kerang basah. Bila seseorang sering mengkonsumsi makanan tesebut, fungsi tubuh akan rusak. Bahkan, akan gagal ginjal atau terjangkit kanker hati.
 
Kesimpulan isi paragraf di atas adalah... .
 
5.  Letusan Gunung Merapi, Senin (1/11), menguak betapa banyak fenomena yang terjadi. Salah satunya adalah asap solfatara atau awan yang terlihat membentuk sebuah gambar tokoh pewayangan, Petruk. Asap itu dikenal dengan nama awan Mbah Petruk. Sekitar lima jam setelah kemunculan awan Mbah Petruk, Gunung Merapi tersebut meletus. Hal seperti itu terulang sampai dua kali.

Kesimpulan isi paragraf di atas adalah... .

6.  Sungai penting untuk kegiatan perikanan. Khususnya, di sungai besar yang menjadi tempat hidup beragam ikan dan hewan lainnya. Sungai besar ini menjadi tempat nelayan mencari mata pencaharian. Manfaat sungai dalam pertanian juga tidak kalah penting, yakni sebagai sumber irigasi. Kawasan-kawasan pertanian yang subur mendapatkan pengairan dari sungai. Belakangan manusia membendung sungai sebagai sumber irigasi dan pembangkit tenaga listrik. Pembuatan bendungan itu sangat bermanfaat bagi kehidupan manusia.

Kesimpulan isi paragraf di atas adalah... .
 
 7.  Sebuah  negara  perlu  diatur  dengan  sistem  pemerintahan  yang  dianggap  bisa  mengatasi dan  mengayomi masyarakat.  Salah satu sistem pemerintahan  te rsebut  adalah  demokrasi. Negara bisa menggunakannya. Negara yang masyarakatnya berpendidikan cukup,  sistem demokrasi  bisa  memajukan  negara.  Akan  tetapi,  negara  yang  masyarakatnya  masih kurang berpendidikan, demokrasi adalah suatu bencana. 
 
 Kesimpulan isi paragraf di atas adalah... .
 
8. Peringatan Hari Buruh tanggal 1 Mei 2009 akan di isi dengan aksi buruh. Salah satu isu yang akan di angkat adalah masalah tingginya ke-timpangan Jamsostek. Penyediaan Jamsostek hingga saat ini masih jauh dari harapan. Dari 30 juta pekerja di sektor formal di Indonesia, yang terdaftar mengikuti Jamsostek baru 9 juta orang. Kondisi itu menunjukkan masih banyak perusahaan yang mengabaikan kewajibannya. Diperlukan sosialisasi dan tindakan tegas oleh pemerintah terhadap perusahaan yang mengabaikan Jamsostek.

 Kesimpulan isi paragraf di atas adalah... .
 
9Pada umumnya, sakit tenggorokan disebabkan oleh virus. Biasanya, terkait dengan tanda-tanda penyakit saluran napas lainnya. Seperti, hidung tersumbat atau batuk. Kebanyakan sakit tenggorokan dapat sembuh dengan sendirinya. Namun, untuk membantu agar lebih nyaman ketika sakit, dapat dilakukan dengan minum air hangat yang diberi air perasan jeruk lemon dan madu.
 
Simpulan paragraf tersebut yang tepat adalah ...
 
10.  Tidur merupakan salah satu cara menjaga tubuh agar tetap sehat. Orang yang tidur 8 jam per malam, bisa dipastikan lebih sehat dibandingkan orang yang sering bangun sepanjang malam. Tidur yang baik memulihkan sistem imun. Ketika tidur pulas di malam hari, kadar melatonik meningkat dan memperbaiki imunitas.
 
 Simpulan paragraf tersebut yang tepat adalah ...

Membaca dan Menyimpulkan Isi Paragraf



A. Teori Membaca  
      
     Kegiatan membaca yang Kamu lakukan dalam pembelajaran bahasa Indonesia bermacam-macam, Antara lain 
·         Membaca pemahaman tentang berbagai teks
·         Membaca untuk memahami wacana tulis melalui kegiatan membaca intensif dan membaca memindai
·         Membaca untuk memahami ragam wacana tulis dengan  membaca  nyaring. 
     Dalam  menyimpulkan berita yang akan Kamu tonton dari tv atau Kamu dengarkan  dari radio, Kamu juga dapat berlatih  dengan meminta temanmu untuk membacakan sebuah berita dengan berbagai tema, misalnya tema tentang kesehatan. Setelah  menyimak berita tersebut Kamu  dapat melatih kemampuanmu menyimpulkan juga dengan cara membaca kembali teks berita yang telah dibacakan temanmu  tersebut. Selanjutnya, Kamu harus menentukan pokok-pokok berita dan  menyimpulkannya dengan menggunakan kalimatmu sendiri.  Teks berita yang tersedia yang Kamu tulis  tentu dapat dijadikan sebagai bahan bacaan untuk memahami dan menyimpulkan isi berita tersebut. 

B. Menyimpulkan Isi paragraf
          Kesimpulan atau simpulan merupakan pernyataan berisi fakta,pendapat, atau alasan pendukung mengenai tanggapan terhadap suatu objek. Bisa dikatakan bahwa kesimpulan merupakan pendapat akhir dari suatu uraian yang berupa informasi. Simpulan merupakan ikhtisar atau pendapat terakhir berdasarkan uraian sebelumnya.Simpulan dapat diketahui berdasarkan letak gagasan pokok.Untuk memudahkan menyimpulkan paragraf ,kamu harus mencari ide –ide pokok tiap –tiap paragraf ,kemudian kamu harus meringkas ide tersebut menjadi satu kata yang baik.
          Menyimpulkan isi paragraf mudah dilakukan jika kita tahu caranya. Berikut ini adalah cara atau langkah-langkah yang dapat dilakukan untuk menyimpulkan isi paragraf dengan benar:

1. Membaca paragraf 
          Jika kita akan menyimpulkan suatu paragraf, sebaiknya kita mengerti isi dari   paragraf tersebut terlebih dahulu. Caranya adalah dengan membaca seluruh isi paragraf.

2. Menentukan kalimat utama 
          Setelah membaca paragraf tersebut, tentukanlah kalimat utamanya. Kalimat utama adalah kalimat yang mengandung gagasan utama dari sebuah paragraf. Kalimat utama merupakan kalimat pertama atau terakhir dari suatu paragraf. Gagasan utama adalah pikiran utama atau inti dari sebuah paragraf. Dengan menentukan kalimat utama, kita dapat menyimpulkan isi suatu paragraf.

3. Buatlah kesimpulan
         Setelah menentukan inti dari paragraf, susunlah kalimat dengan baik agar dapat menjadi sebuah kesimpulan yang benar.

Untuk membuat suatu kesimpulan lebih baik dan dapat dimengerti, ada beberapa kriteria atau syarat dalam penulisan kesimpulan:
  • Kesimpulan berupa hasil analisis dari paragraf yang sudah dibaca.
  • Kesimpulan menggambarkan isi dari paragraf.
  • Kesimpulan hanya berisi hal-hal yang ada di paragraf.
    Selain itu, kita juga harus memperhatikan bahasa dan pilihan kata yang digunakan saat menulis kesimpulan. Umumnya, kalimat suatu kesimpulan sama dengan yang terdapat di paragraf. Perbedaannya adalah pada pilihan kata, terutama kata-kata transisi yang cenderung menunjukkan hubungan penegas, misalnya: dengan demikian, jadi, dapat disimpulkan bahwa, dll.
  Untuk penyampaiannya, kesimpulan dapat disampaikan dengan dua cara. Kesimpulan dapat disampaikan dalam bentuk paragraf atau poin-poin


Contoh:
 Pendengar setia  ... di setiap iklan rokok, tercantum peringatan tentang risiko gangguan kesehatan yang mungkin dialami oleh perokok. Gangguan kesehatan itu di antaranya adalah dapat menyebabkan kanker, serangan jantung, impotensi, dan gangguan kehamilan dan janin. Selain itu, salah satu penyakit yang erat kaitannya dengan rokok adalah penyakit paru obstruktif menahun.
Dampak rokok pada umumnya disebabkan asap rokok. Asap rokok dapat menimbulkan radang kronik pada pipa saluran pernapasan. Hal itu akan mengakibatkan selaput lendir pipa saluran pernapasan menyempit. Udara yang keluar masuk pipa pernapasan tidak lancar sehingga pasien merasa sesak napas. Keluhan sesak napas menandakan bahwa proses merokok telah berjalan bertahun-tahun. Diperkirakan 80 sampai 90 persen perokok mempunyai risiko terkena penyakit paru obstruktif menahun. Selain disebabkan rokok, penyakit paru obstruktif menahun juga dapat disebabkan oleh faktor genetik, infeksi, dan polusi udara.
 Dampak rokok tidak hanya dialami oleh perokok saja. Akan tetapi, juga dialami orang yang berada di sekitarnya. Mengapa demikian? Karena walaupun tidak ikut merokok, namun orang di sekitar perokok tersebut tetap menghirup asap rokok yang terbawa udara. Orang-orang yang menghirup asap rokok tanpa merokok secara langsung disebut perokok pasif 

Kesimpulan  
 Di setiap iklan rokok tercantum peringatan gangguan kesehatan terhadap perokok. Dampak rokok pada umumnya disebabkan asap rokok. Oleh sebab itu, perokok pasif pun dapat terkena dampaknya. 


Rabu, 07 September 2016

Pengertian, Jenis Drama dan Unsur-Unsurnya

Pengertian Drama

     
Drama sendiri berasal dari bahasa Yunani, yaitu draomai yang berarti berbuat, bertindak, dan sebagainya. Drama dapat diartikan sebagai suatu perbuatan atau tindakan. Secara umum, pengertian drama merupakan suatu karya sastra yang ditulis dalam bentuk dialog dan dengan maksud dipertunjukPementasan naskah drama dapat dikenal dengan istilah teater.       
             


               Drama juga dapat dikatakan sebagai cerita yang diperagakan di panggung berdasarkan sebuah naskah. Pada umumnya pengertian drama adalah semua bentuk tontonan atau pertunjukkan yang mengandung cerita yang ditontonkan atau dipertunjukkan di depan khalayak umum.

Sejarah Drama
          Drama sudah menjadi tontonan sejak zaman dahulu. Nenek moyang kita sudah pernah memainkan drama sejak ribuan tahun yang lalu. Terdapat sebuah bukti tertulis yang dapat dipertanggungjawabkan yang mengungkapkan bahwa drama sudah ada pada abad kelima SM. Hal ini didasarkan pada temuan naskah drama kuno di Yunani. Penulisnya yaitu Aeschylus yang hidup antara tahun 525-456 SM. Isi ceritanya berupa persembahan kepada dewa-dewa.
         Di Indonesia, sejarah lahirnya drama ini juga tidak jauh berbeda dengan kelahiran drama di Yunani. Drama di Indonesia juga diawali dengan upacara keagamaan yang diselenggarakan pada zaman dahulu oleh para pemuka agama.


Jenis-Jenis Drama
           Ada beberapa jenis drama tergantung dari dasar yang digunakannya.
A. Jenis drama berdasarkan penyajian kisah drama
    
  • Tragedi: drama yang bercerita tentang kesedihan.
  • Komedi: drama yang bercerita tentang komedi yang penuh dengan kelucuan.
  • Tragekomedi: perpaduan antara kisah drama tragedi dan komedi.
  • Opera: drama yang dialognya dengan cara dinyanyikan dan diiringi musik.
  • Melodrama: drama yang dialognya diucapkan dan dengan diiringi musik.
  •  Farce: drama yang menyerupai dagelan, namun tidak sepenuhnya drama tersebut dagelan.
  • Tablo: jenis drama yang lebih mengutamakan gerak,  para pemainnya tidak  mengucapkan
  •      suatu dialog, namun dengan melakukan berbagai gerakan.
  • Sendratari: gabungan antara seni drama serta seni tari.
  •  
    B. Berdasarkan dari sarana pementasannya, pembagian jenis drama antara lain:
    • Drama Panggung: drama yang sepenuhnya dimainkan dipanggung.
    • Drama Radio: drama radio tidak seperti biasanya. Drama ini tidak dapat dilihat, tepai hanya dapat didengerkan oleh penikmatnya saja dengan melalui radio.
    • Drama Televisi: hampir sama dengan drama panggung, namun drama televisi tidak dapat diraba.
    • Drama Film: drama film menggunakan media layar lebar serta biasanya dipertunjukkan di bioskop.
    • Drama Wayang: drama yang diiringi dengan pagelaran wayang.
    • Drama Boneka: para tokoh drama tidak dimainkan oleh aktor manusia sungguhan, tetapi digambarkan dengan boneka yang dimainkan beberapa orang.
    C. Jenis drama berdasarkan ada atau tidaknya naskah drama
    • Drama Tradisional: yaitu drama yang tidak menggunakan naskah.
    • Drama Modern: yaitu drama yang menggunakan naskah.

    Unsur-Unsur Intrinsik Drama
    Berikut unsur-unsur intrinsik drama :
    1. Tema merupakan ide pokok atau sebuah gagasan utama dalam cerita drama.
    2. Alur yaitu jalan cerita dari pertunjukkan drama dimulai pada babak pertama sampai babak terakhir.
    3. Tokoh drama terdiri atas tokoh utama dan tokoh pembantu. Tokoh utama disebut juga dengan primadona sedangkan peran pembantu disebut dengan figuran.
    4. Watak merupakan perilaku yang diperankan oleh si tokoh drama tersebut. Watak protagonis adalah salah satu jenis watak dan protagonis adalah berwatak baik. Sedangkan watak antagonis merupakan watak yang jahat.
    5. Latar adalah gambaran tempat, waktu, serta situasi yang terjadi dalam kisah drama yang berlangsung.
    6.  Amanat drama merupakan pesan yang disampaikan dari pengarang cerita drama tersebut kepada penonton. Amanat drama dapat disampaikan dengan melalui peran para tokoh drama tersebut.
    Ciri-ciri Drama
    1. Seluruh cerita drama berbentuk dialog, baik tokoh dan juga narator. Inilah ciri utama dalam naskah dialog, semua ucapan ditulis dalam bentuk teks.
    2. Dialog dalam drama tidak menggunakan tanda petik ("..."). Hal ini karena dialog drama bukan sebuah kalimat langsung. Oleh karena itu, naskah drama sendiri tidak menggunakan tanda petik.
    3. Naskah drama sendiri dilengkapi dengan sebuah petunjuk tertentu yang harus dilakukan pada tokoh yang pemeran bersangkutan. Petunjuk tersebut ditulis dalam tanda kurung atau dapa juga dengan menggunakan jenis huruf yang berbeda dengan huruf pada dialog.
    4. Naskah drama terletak diatas dialog atau disamping kiri dialog. 


    Mengutip dari Sumber: Azmi Azhar


    Selasa, 09 Agustus 2016

    Contoh Teks Fiksi Sejarah

    Sejarah dan Asal-usul Kota Malang

    Adalah seorang raja yang bijaksana dan amat sakti, Dewasimha namanya. Ia menjaga istananya yang berkilauan serta dikuduskan oleh api suci Sang Putikewara (Ciwa). Berbahagialah sang Raja Dewasimha karena dewa-dewa telah menganugerahkan dalam hidupnya seorang putera sebagai pewaris mahkotanya. Putra yang kemudian menjadi pelindung kerajaan itu bernama Liswa atau juga dikenal sebagai Gajayana. Adalah Gajayana seorang raja yang begitu dicintai rakyatnya, berbudi luhur dan berbuat baik untuk kaum pendeta serta penuh baktu sesungguh-sungguhnya kepada Resi Agastya.
    Sebagai tanda bakti yang tulus kepada Resi tersebut, sang Raja Gajayana telah membangun sebuah candi yang permai untuk mahresi serta untuk menjadi penangkal segala penyakit dan malapetaka kerajaan. Jikalau nenek moyangnya telah membuat arca Agstya dari kayu cendana, maka Raja Gajayana sebagai pernyataan bakti dan hormatnya telah memerintahkan kepada pemahat-pemahat ternama di seantero kerajaan untuk membuat arca Agastya dari batu hitam nan indah, agar semua dapat melihatnya. Arca Agastya yang diberi nama Kumbhayoni itu, atas perintah raja yang berbudi luhur tersebut kemudian diresmikan oleh para Regveda, para Brahmana, pendeta-pendeta terkemuka dan para penduduk negeri yang ahli, pada tahun Saka, Nayana-Vava-Rase(682) bulan Magasyirsa tepat pada hari Jum’at separo terang.
    Ia Raja Gajayana yang perkasa itu adalah seorang agamawan yang sangat menaruh hormat kepada para pendeta. Dihadiahkannya kepada mereka tanah-tanah beserta sapi yang gemuk, sejumlah kerbau, budak lelaki dan wanita, serta berbagai keperluan hidup seperti sabun-sabun tempat mandi, bahan upacara sajian, rumah-rumah besar penuh perlengkapan hidup seperti : penginapan para brahmana dan tamu, lengkap dengan pakaian-pakaian, tempat tidur dan padi, jewawut. Mereka yang menghalang-halangi kehendak raja untuk memberikan hadiah-hadiah seperti itu, baik saudara-saudara, putera-putera raja, dan Menteri Pertama, maka mereka akan menjadi celaka karena pikiran-pikiran buruk dan akan masuk ke neraka dan tidak akan memperoleh keoksaan di dunia atau di alam lain. Ia, sebaliknya selalu berdoa dan berharap semoga keturunannya bergirang hati dengan hadiah-hadiah tersebut, memperhatikan dengan jiwa yang suci, menghormati kaum Brahmana dan taat beribadat, berbuat baik, menjalankan korban, dan mempelajari Weda. Semoga mereka menjaga kerajaan yang tidak ada bandingannya ini seperti sang Raja telah menjaganya.
    Raja Gajayana mempunyai seorang puteri Uttejena yang kelak meneruskan Vamcakula ayahandanya yang bijaksana itu.
    Cerita di atas diangkat sari satu prasasti yang bernama “Prasasti Dinaya atau Kanjuruhan” menurut nama desa yang disebutkan dalam piagam tersebut. Seperti tertulis di dalamnya, prasasti ini memuat unsure penanggalan dalam candrasengkala yang berbunyi : “Nayana-vaya-rase” yang bernilai 682 tahun caka atau tahun 760 setelah Masehi.
    Apabila prasasti itu dikeluarkan oleh Raja Gajayana pada tahun 760 sesudah Masehi, maka paling tidak prasasti itu merupakan sumber tertulis tertua tentang adanya fasilitas politik yakni berdirinya kerajaan Kanjuruan di wilayah Malang. Tempat itu sekarang dikenal dengan nama Dinoyo terletak 5 km sebelah barat Kota Malang. Di tempat ini menurut penduduk disana, masih ditemukan patung Dewasimha yang terletak di tengah pasar walaupun hampir hilang terbenam ke dalam tanah.
    Malangkucecwara berasal dari tiga kata, yakni : Mala yang berarti segala sesuatu yang kotor, kecurangan, kepalsuan, atau bathil, Angkuca yang berarti menghancurkan atau membinasakan dan Icwara yang berarti Tuhan. Dengan demikian Malangkucecwara berarti “TUHAN MENGHANCURKAN YANG BATHIL”.
    Walaupun nama Malang telah mendarah daging bagi penduduknya, tetapi nama tersebut masih terus merupakan tanda tanya. Para ahli sejarah masih terus menggali sumber-sumber untuk memperoleh jawaban yang tepat atas pernyataan tersebut di atas. Sampai saat ini telah diperoleh beberapa hipotesa mengenai asal-usul nama Malang tersebut. Malangkucecwara yang tertulis di dalam lambang kota itu, menurut salah satu hipotesa merupakan nama sebuah bangunan suci. Nama bangunan suci itu sendiri diketemukan dalam dua prasasti Raja Balitung dari Jawa Tengah yakni prasasti Mantyasih tahun 907, dan prasasti 908 yakni diketemukan di satu tempat antara Surabaya-Malang. Namun demikian dimana letak sesungguhnya bangunan suci Malangkucecwara itu, para ahli sejarah masih belum memperoleh kesepakatan. Satu pihak menduga letak bangunan suci itu adalah di daerah gunung Buring, satu pegunungan yang membujur di sebelah timur kota Malang dimana terdapat salah satu puncak gunung yang bernama Malang. Pembuktian atas kebenaran dugaan ini masih terus dilakukan karena ternyata, disebelah barat kota Malang juga terdapat sebuah gunung yang bernama Malang.
    Pihak yang lain menduga bahwa letak sesungguhnya dari bangunan suci itu terdapat di daerah Tumpang, satu tempat di sebelah utara kota Malang. Sampai saat ini di daerah tersebut masih terdapat sebuah desa yang bernama Malangsuka, yang oleh sebagian ahli sejarah, diduga berasal dari kata Malankuca yang diucapkan terbalik. Pendapat di atas juga dikuatkan oleh banyaknya bangunan-bangunan purbakala yang berserakan di daerah tersebut, seperti candi Jago dan candi Kidal, yang keduanya merupakan peninggalan zaman kerajaan Singasari.
    Dari kedua hipotesa tersebut di atas masih juga belum dapat dipastikan manakah kiranya yang terdahulu dikenal dengan nama Malang yang berasal dari nama bangunan suci Malangkucecwara itu. Apakah daerah di sekitar Malang sekarang, ataukah kedua gunung yang bernama Malang di sekitar daerah itu.
    Sebuah prasasti tembaga yang ditemukan akhir tahun 1974 di perkebunan Bantaran, Wlingi, sebelah barat daya Malang, dalam satu bagiannya tertulis sebagai berikut : “………… taning sakrid Malang-akalihan wacid lawan macu pasabhanira dyah Limpa Makanagran I ………”. Arti dari kalimat tersebut di atas adalah : “ …….. di sebelah timur tempat berburu sekitar Malang bersama wacid dan mancu, persawahan Dyah Limpa yaitu ………”
    Dari bunyi prasasti itu ternyata Malang merupakan satu tempat di sebelah timur dari tempat-tempat yang tersebut dalam prasasti tiu. Dari prasasti inilah diperoleh satu bukti bahwa pemakaian nama Malang telah ada paling tidak sejak abad 12 Masehi.
    Hipotesa-hipotesa terdahulu, barangkali berbeda dengan satu pendapat yang menduga bahwa nama Malang berasal dari kata “Membantah” atau “Menghalang-halangi” (dalam bahasa Jawa berarti Malang). Alkisah Sunan Mataram yang ingin meluaskan pengaruhnya ke Jawa Timur telah mencoba untuk menduduki daerah Malang. Penduduk daerah itu melakukan perlawanan perang yang hebat. Karena itu Sunan Mataram menganggap bahwa rakyat daerah itu menghalang-halangi, membantah atau malang atas maksud Sunan Mataram. Sejak itu pula daerah tersebut bernama Malang.
    Timbulnya karajaan Kanjuruhan tersebut, oleh para ahli sejarah dipandang sebagai tonggak awal pertumbuhan pusat pemerintahan yang sampai saat ini, setelah 12 abad berselang, telah berkembang menjadi Kota Malang.
    Setelah kerajaan Kanjuruhan, di masa emas kerajaan Singasari (1000 tahun setelah Masehi) di daerah Malang masih ditemukan satu kerajaan yang makmur, banyak penduduknya serta tanah-tanah pertanian yang amat subur. Ketika Islam menaklukkan kerajaan Majapahit sekitar tahun 1400, Patih Majapahit melarikan diri ke daerah Malang. Ia kemudian mendirikan sebuah kerajaan Hindu yang merdeka, yang oleh putranya diperjuangkan menjadi satu kerajaan yang maju. Pusat kerajaan yang terletak di kota Malang sampai saat ini masih terlihat sisa-sisa bangunan bentengnya yang kokoh bernama Kutobedah di desa Kutobedah.
    Adalah Sultan Mataram dari Jawa Tengah yang akhirnya datang menaklukkan daerah ini pada tahun 1614 setelah mendapat perlawanan yang tangguh dari penduduk daerah ini.
    Mengapa Malang?
    Sebelum tahun 1964, dalam lambang kota Malang terdapat tulisan ; “Malang namaku, maju tujuanku” terjemahan dari “Malang nominor, sursum moveor”. Ketika kota ini merayakan hari ulang tahunnya yang ke-50 pada tanggal 1 April 1964, kalimat-kalimat tersebut berubah menjadi : “Malangkucecwara”. Semboyan baru ini diusulkan oleh almarhum Prof. Dr. R. Ng. Poerbatjaraka, karena kata tersebut sangat erat hubungannya dengan asal-usul kota Malang yang pada masa Ken Arok kira-kira 7 abad yang lampau telah menjadi nama dari tempat di sekitar atau dekat candi yang bernama Malangkucecwara.

    Sekilas Sejarah Pemerintahan
    Kota malang mulai tumbuh dan berkembang setelah hadirnya pemerintah kolonial Belanda, terutama ketika mulai di operasikannya jalur kereta api pada tahun 1879. Berbagai kebutuhan masyarakatpun semakin meningkat terutama akan ruang gerak melakukan berbagai kegiatan. Akibatnya terjadilah perubahan tata guna tanah, daerah yang terbangun bermunculan tanpa terkendali. Perubahan fungsi lahan mengalami perubahan sangat pesat, seperti dari fungsi pertanian menjadi perumahan dan industri.
    Malang merupakan sebuah Kerajaan yang berpusat di wilayah Dinoyo, dengan rajanya Gajayana.
    • Tahun 1767 Kompeni memasuki Kota
    • Tahun 1821 kedudukan Pemerintah Belanda di pusatkan di sekitar kali Brantas
    • Tahun 1824 Malang mempunyai Asisten Residen
    • Tahun 1882 rumah-rumah di bagian barat Kota di dirikan dan Kota didirikan alun-alun di bangun.
    • 1 April 1914 Malang di tetapkan sebagai Kotapraja
    • 8 Maret 1942 Malang diduduki Jepang
    • 21 September 1945 Malang masuk Wilayah Republik Indonesia
    • 22 Juli 1947 Malang diduduki Belanda
    • 2 Maret 1947 Pemerintah Republik Indonesia kembali memasuki Kota Malang.
    • 1 Januari 2001, menjadi Pemerintah Kota Malang
     











    (disadur dengan sedikit perubahan dari digilib.malangkota.go.id)